Dalam sukacita menantikan Hari Natal—hari kelahiran Tuhan Yesus Kristus—keluarga kami mulai mendekorasi rumah dengan penuh syukur. Setiap sudut kami tata dengan ornamen Natal, cahaya lampu yang lembut, dan wangi cemara yang mengingatkan akan kasih yang turun ke dunia.
Pohon Natal berdiri indah di ruang keluarga, dihiasi bola-bola berkilau dan pita merah yang melambangkan harapan. Di atasnya, bintang terang dipasang sebagai simbol bintang Betlehem yang memandu para majus kepada Sang Juru Selamat.
Di pintu masuk, kami pasang rangkaian daun hijau dan lonceng kecil, menyambut siapa pun yang datang dengan damai. Lilin-lilin kami nyalakan sebagai tanda terang Kristus yang mengusir gelap. Setiap sentuhan dekorasi bukan sekadar keindahan, tetapi juga ungkapan iman dan syukur atas kedatangan-Nya ke dunia.
Rumah sederhana ini terasa hangat—bukan hanya karena lampu dan ornamen, melainkan karena kasih yang mengalir dan kebersamaan keluarga dalam mempersiapkan hari kelahiran Sang Immanuel, Allah beserta kita.
⭐ “Mendekorasi rumah menyambut Natal, menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus dengan penuh sukacita dan kedamaian.”
⭐ Dalam persiapan menyambut kelahiran Tuhan Yesus Kristus, kami menghias rumah sebagai tanda kesiapan hati: menata ruang, menyalakan lilin, menggantungkan bintang, dan membuka pintu bagi damai sejahtera Kristus untuk tinggal di tengah keluarga.
(Red)
Social Header