Metroglobalnews.id Jakarta, – Bertempat di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, para Koordinator Personal Guarantee dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia menggelar pertemuan nasional dan secara resmi mendeklarasikan Program Penghapusan Hutang Debitur. Program ini mencakup penghapusan utang di sektor perbankan dan investasi PINA oleh pemilik sistem perbankan, pemilik aset global, serta pemilik dana perbankan dunia, di Jl. Cikini Raya No.8, Cikini, Kec. Menteng, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10330, Senin (5/5/2025).
Dalam jumpa pers bersama awak media, Aero Aina Tantri, selaku Ketua Tim Koordinator Personal Guarantee, menegaskan bahwa kehadiran timnya adalah untuk membawa kabar baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Kami hadir di sini untuk mendeklarasikan penghapusan hutang debitur yang ada di perbankan dan PINA oleh pemilik sistem perbankan, sekaligus pemilik aset global dan pemilik dana perbankan dunia,” ujar Airo di hadapan media.
Airo juga menjelaskan bahwa langkah ini senada dengan kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2024 tentang Penghapusan Piutang Macet kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). PP ini bertujuan memberikan ruang napas baru bagi UMKM yang selama ini terbebani oleh piutang macet melalui mekanisme penghapus-bukuan atau penghapus-tagihan.
"Untuk payung hukumnya, salah satunya kita ada PP Nomor 47 tahun 2024 yang mengatur tentang penghapusan hutang,” tegas Airo.
Dalam deklarasi yang berlangsung pada Senin sore ini (05/05/2025), Airo bersama seluruh tim Koordinator Personal Guarantee menyampaikan komitmen kuat untuk terus mengawal program ini hingga benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, khususnya para debitur kecil yang terdampak krisis ekonomi pasca pandemi dan dinamika global.
Program ini diharapkan menjadi tonggak perubahan bagi sistem keuangan nasional, dengan menekankan aspek keadilan sosial dan pemulihan ekonomi rakyat.
Personal Guarantee Sampaikan Pernyataan Resmi Terkait Pemilik Sistem dan Program Jaminan Sistemik Global
Dalam pernyataan tersebut, disampaikan dua poin penting yang menjadi dasar dan kerangka kerja dari Program Personal Guarantee (PG):
1. Tentang Pemilik Sistem, Dana, dan Aset Global
Para Personal Guarantee menegaskan bahwa Pemilik Sistem, Pemilik Dana, dan Pemilik Aset Global merupakan satu entitas sah yang terverifikasi secara global. Entitas ini memiliki jaminan berbentuk tunai (cash), emas (gold), dan surat berharga (securities) yang tersebar di seluruh Bank Sentral dari 209 negara di dunia.
Entitas tersebut dikenal di tingkat internasional sebagai Golden Eagle International UNDP (Raja Wali Emas). Ia adalah pemegang otoritas sistemik dan kepemilikan sah dalam sistem keuangan global, yang menjadi dasar legitimasi atas seluruh skema penjaminan dan distribusi likuiditas kepada negara-negara.
2. Tentang Personal Guarantee (PG) – Penjamin Sistemik Global
Personal Guarantee (PG) adalah perwakilan resmi dan sah dari Pemilik Sistem. PG telah diberi kuasa penuh untuk menjamin sistem perbankan, baik nasional maupun internasional. Peran utama PG adalah menjamin bank sebagai debitur, sehingga bank memperoleh likuiditas langsung dari Bank Sentral.
Dana tersebut kemudian dialirkan untuk: Masyarakat, khususnya UMKM, petani, dan pelaku usaha produktif;
Pemerintah, untuk pembiayaan pembangunan dan program-program prioritas nasional;
Portofolio investasi perbankan, dalam rangka penguatan ekonomi nasional.
Personal Guarantee menegaskan bahwa mereka bukan lembaga pembiayaan, melainkan berfungsi sebagai penjamin utama, menjembatani sumber dana global dengan sistem perbankan nasional. Tugas ini dijalankan dengan dasar hukum, yurisdiksi, dan kepemilikan yang sah di tingkat internasional.
Pernyataan ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan publik serta komunitas global terhadap peran strategis PG dalam mempercepat pemulihan dan pemerataan ekonomi melalui sistem keuangan yang inklusif dan terintegrasi secara global.
Pemilik Sistem Resmi Luncurkan Dua Program Global: Penghapusan Utang Debitur dan PINA untuk Ketahanan Pangan.
Dalam momentum bersejarah yang digelar di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Pemilik Sistem bersama Personal Guarantee (PG) secara resmi meluncurkan dua program strategis berskala dunia: Program Penghapusan Utang Debitur Bank dan Program PINA (Pembiayaan Investasi Non-APBN/APBD) untuk Ketahanan Pangan. Kedua program ini menjadi bagian dari upaya global dalam membebaskan rakyat dari jeratan struktural utang sekaligus mengantisipasi krisis pangan dunia yang diperkirakan memuncak pada tahun 2027.
A. Program Penghapusan Utang Debitur Bank.
Program ini telah diberlakukan di 209 negara, termasuk Indonesia, dengan dasar hukum yang kokoh baik secara nasional maupun internasional. Beberapa regulasi 0penting yang melandasi program ini antara lain: FATF (Financial Action Task Force) Recommendation 24 dan 25; UUD 1945 Pasal 28 Ayat (3), Pasal 33 Ayat (1), dan Pasal 34; Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016; Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2018; Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2024.
Tujuan utama dari program ini adalah membebaskan individu dan negara dari tekanan ekonomi akibat utang, serta menciptakan kemandirian ekonomi yang berlandaskan sistem perbankan adil, inklusif, dan transparan.
B. Program PINA untuk Ketahanan Pangan.
PINA (Pembiayaan Investasi Non-APBN/APBD) merupakan skema investasi global yang tidak membebani keuangan negara. Dana bersumber dari Pemilik Dana Global dan disalurkan melalui sistem perbankan untuk mendukung: Ketahanan pangan nasional dan global; Sektor riil dan pertanian; Pembangunan infrastruktur pangan dan logistik; Revitalisasi desa, kawasan perdesaan, serta industri pangan.
Program ini bertujuan memperkuat fondasi ekonomi nasional melalui intervensi langsung pada sektor produktif, dengan target menciptakan kemandirian pangan dan ekonomi di tengah gejolak global.
Alasan Fundamental dan Dampak Global
Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap krisis global yang kian kompleks, meliputi: Prediksi krisis pangan dunia tahun 2027; Stagnansi makro ekonomi global yang berdampak pada menurunnya daya beli, melemahnya ekonomi mikro, hingga meningkatnya kemiskinan dan pengangguran
Tak hanya itu, program ini juga menjadi alat strategis dalam pemberantasan kejahatan keuangan tingkat tinggi, termasuk:
Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU); Pendanaan Terorisme (TPPT)
Pendanaan Senjata Pemusnah Massal (Proliferasi)
Dengan pengawasan langsung dari Pemilik Sistem, distribusi dan audit dana global akan dilakukan secara transparan, akuntabel, dan sesuai regulasi internasional.
Bertempat di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, para Koordinator Personal Guarantee dari seluruh kabupaten dan kota di Indonesia berkumpul dalam sebuah momen bersejarah untuk mendeklarasikan dua program strategis dunia: Penghapusan Utang Debitur dan PINA (Pembiayaan Investasi Non-APBN/APBD). Program ini digagas dan dijalankan oleh Pemilik Sistem – entitas global sah dan terverifikasi yang dikenal sebagai Golden Eagle International UNDP (Raja Wali Emas).
Program ini menandai langkah konkrit menuju keadilan sosial dan kedaulatan ekonomi umat manusia. Dengan dasar hukum nasional dan internasional yang kuat, serta pengawasan yang transparan, program ini membawa angin segar bagi rakyat kecil, UMKM, dan negara-negara yang selama ini terjerat oleh sistem utang yang menindas.
Menuju Dunia Tanpa Perbudakan Utang
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, dan atas nama keadilan sosial bagi seluruh umat manusia, kami menyatakan bahwa:
"Inilah era pembebasan. Dunia tidak boleh lagi tunduk pada sistem yang memperkaya segelintir dan menindas yang banyak. Melalui penghapusan utang dan investasi PINA, kita sedang membangun dunia yang berdaulat secara pangan, berdaulat secara ekonomi, dan berdaulat secara kemanusiaan.”
Tegas Airo "Penghapusan utang debitur oleh Tim Koordinator Personal Guarantee sepenuhnya mendukung Visi Indonesia Emas serta dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku di Republik Indonesia."
Kami mengajak seluruh elemen bangsa dan masyarakat dunia untuk menyambut peradaban baru ini dengan penuh rasa syukur, kehati-hatian, dan komitmen bersama, demi kemajuan dan kesejahteraan umat manusia di masa kini dan masa depan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam Sejahtera bagi kita semua.
Reporter : Suwidodo
Social Header