Jakarta - mgn.id. 15 Desember 2024 – Banjir rob kembali melanda kawasan Jakarta Utara setelah gelombang pasang tinggi terjadi sejak Sabtu malam (14/12). Beberapa wilayah seperti Muara Baru, Penjaringan, dan Pluit terdampak paling parah dengan ketinggian air mencapai 50-70 cm.
Banjir rob ini disebabkan oleh kombinasi antara curah hujan yang tinggi dan fenomena pasang laut akibat supermoon. Sejumlah rumah warga, jalan utama, dan fasilitas umum terendam air, memaksa banyak penduduk untuk mengungsi sementara.
Dampak Terhadap Aktivitas Warga
Ratusan warga melaporkan kesulitan beraktivitas karena jalan-jalan terendam. "Kami tidak bisa berjualan hari ini, air masuk sampai ke dalam warung," ujar Lina, seorang pedagang di Muara Baru. Sementara itu, transportasi publik seperti angkutan umum dan ojek online mengalami gangguan, membuat mobilitas warga terbatas.
Selain itu, banjir rob ini juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Beberapa drainase dilaporkan tersumbat, memperparah genangan air. Aliran listrik di beberapa wilayah sempat dipadamkan untuk menghindari korsleting.
Upaya Penanganan
Pemerintah DKI Jakarta melalui BPBD telah mengerahkan pompa air dan menyediakan posko pengungsian bagi warga terdampak. "Kami terus memantau situasi dan mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap banjir susulan," kata Kepala BPBD Jakarta Utara.
Banjir rob yang berulang ini memunculkan desakan dari berbagai pihak untuk mempercepat upaya mitigasi, seperti pembangunan tanggul laut dan perbaikan sistem drainase. Hingga berita ini ditulis, air perlahan mulai surut, tetapi warga tetap diminta berjaga-jaga karena potensi hujan deras masih tinggi dalam beberapa hari ke depan.
Kesimpulan
Fenomena banjir rob ini menjadi pengingat akan perlunya langkah serius dalam mengatasi perubahan iklim dan pengelolaan kawasan pesisir. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak swasta sangat dibutuhkan untuk mengurangi dampak buruk di masa depan.
(Red)
Social Header