Nagekeo — mgn.id. Suasana Karnaval 2025 di Kabupaten Nagekeo semakin semarak dengan hadirnya Kerukunan Keluarga Bima-Dompu. Ratusan warga asal dua daerah bertetangga di Provinsi Nusa Tenggara Barat itu tampil penuh semangat, membawa nuansa persaudaraan yang khas meski mereka hidup jauh dari tanah kelahiran.
Dengan mengenakan busana adat dan menampilkan berbagai atraksi budaya, rombongan Kerukunan Keluarga Bima-Dompu mendapat sambutan meriah dari masyarakat yang memadati jalur karnaval. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa ikatan kekeluargaan tidak lekang oleh jarak dan perbedaan wilayah.
Dambran, Spd Ketua Peguyuban Kerukunan Keluarga Bima-Dompu (KKBD), dalam sambutannya, menegaskan bahwa kebersamaan adalah pondasi utama yang selalu dijaga. Dengan lantang ia menyampaikan dalam bahasa daerah:
“𝘒𝘢𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘸𝘦𝘬𝘪 𝘴𝘢𝘮𝘦𝘯𝘢 𝘯𝘢 𝘮𝘢𝘥𝘢 𝘥𝘰𝘩𝘰 𝘮𝘣𝘰𝘫𝘰 𝘢𝘬𝘢 𝘳𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘰𝘶 𝘢𝘬𝘦 𝘬𝘦 𝘮𝘢𝘯𝘥𝘢𝘥𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘶𝘢𝘳𝘨𝘢 𝘮𝘢 𝘕𝘢.𝘌 𝘴𝘢𝘬𝘢𝘬𝘢 𝘢𝘯𝘨𝘪 𝘳𝘰 𝘬𝘢𝘤𝘶𝘢 𝘬𝘢𝘵𝘦𝘯𝘨𝘨𝘰 𝘸𝘦𝘬𝘪" Yang berarti
"𝙋𝙚𝙧𝙨𝙖𝙩𝙪𝙖𝙣 𝙖𝙙𝙖𝙩 𝘽𝙞𝙢𝙖-𝘿𝙤𝙢𝙥𝙪 𝙩𝙚𝙡𝙖𝙝 𝙢𝙚𝙣𝙟𝙖𝙙𝙞𝙠𝙖𝙣 𝙠𝙖𝙢𝙞, 𝙥𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙚𝙧𝙖𝙣𝙩𝙖𝙪, 𝙨𝙚𝙗𝙖𝙜𝙖𝙞 𝙨𝙖𝙩𝙪 𝙠𝙚𝙡𝙪𝙖𝙧𝙜𝙖 𝙗𝙚𝙨𝙖𝙧 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙖𝙡𝙞𝙣𝙜 𝙢𝙚𝙣𝙜𝙪𝙖𝙩𝙠𝙖𝙣."
Partisipasi mereka dalam karnaval tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga simbol kebersamaan dan persatuan di tengah keberagaman budaya yang ada di Kabupaten Nagekeo. Karnaval ini menjadi panggung yang memperlihatkan bahwa masyarakat dari berbagai latar belakang mampu hidup rukun, saling mendukung, dan menjaga harmoni.
Bagi warga Bima-Dompu di perantauan, karnaval semacam ini juga menjadi ruang silaturahmi sekaligus ajang memperkenalkan budaya leluhur mereka kepada generasi muda. Dengan begitu, nilai-nilai kebersamaan dan warisan budaya tidak hanya terjaga, tetapi juga diwariskan.
Kehadiran Kerukunan Keluarga Bima-Dompu menambah warna dalam Karnaval 2025 Nagekeo, sekaligus mempertegas pesan bahwa persatuan dan kerukunan adalah kekuatan yang menyatukan di tengah segala perbedaan.
(Red)
Social Header