Oleh: Hamid Nabhan
Ketika mendengar kata 'malam berbintang' gambaran yang muncul di benak kita adalah sebuah lukisan dari karya pelukis post impressionis Vincent Van Gogh yang berjudul Starry Night. Goresan-goresan emosional pada lukisan ini, seakan menceritakan rasa sakit dan penderitaan sang pelukis, semuanya melebur dalam satu karya seni yang menyimpan keindahan.
Malam Berbintang atau Starry night dilukis setahun sebelum kematian Vincent tepatnya pasa akhir Juni-awal Juli 1889 saat Vincent tinggal di rumah sakit jiwa Saint-Paul di Saint-Remy Perancis. Setahun ia tinggal di rumah sakit ini, ketika ia mengalami gangguan mental setelah memotong telinganya.
The Starry Night karya Vincent Van Gogh ini merupakan salah satu karya seni yang paling dikenal sepanjang sejarah. Keindahannya banyak menginspirasi para seniman hingga saat ini, misteri lukisan Starry Night mendorong para seniman untuk mencoba meniru karya tersebut, baik gaya, teknik, sapuan kuas, dan warnanya. Lukisan Starry Night banyak dibuat desain baik sebagai cover buku, casing ponsel, kaos, dan lagu. Starry Night menjadi salah satu simbol seni dan dampak budaya yang kuat.
Pada tahun 1971 penyanyi dan pencipta lagu asal Amerika Don McLean menciptakan sebuah lagu yang ia beri judul 'Vincent' sebagai penghormatan kepasa pelukis Vincent Van Gogh. Di awal syairnya Don McLean menulis "Malam berbintang, lukislah paletmu dengan warna biru dan abu-abu, lihatlah di hari musim panas, dengan mata yang mengetahui kegelapan dalam jiwaku... "
Starry Night melukiskan bintang-bintang di malam hari dengan garis-garis lengkung dan meliuk-liuk, bukit, gunung, dan Kontras biru langit dengan kuning bulan yang cemerlang, pohon cemara besar yang bergerak dipadukan dengan sapuan kuas berlapis cat tebal. Karya ini telah tertanam pada benak banyak orang sebagai ekspresi dari kondisi pikiran sang seniman yang bergejolak.
Vincent berusaha menangkap dari perspektif jendela di kamarnya. Dalam salah satu suratnya kepada saudaranya Theo ia menulis "Pagi ini saya melihat pedesaan dari jendela saya, jauh sebelum matahari terbit, tidak ada apapun kecuali bintang pagi, yang tampak sangat besar". Vincent tidak diizinkan melukis dari kamar tidurnya. Ia melukis bintang yang dilihatnya dari studionya maka terciptalah pemandangan yang menakjubkan.
Vincent Van Gogh telah membayangkan pemandangan langit malam yang biru bertabur bintang kuning selama berbulan-bulan sebelum ia melukis Starry Night, ini bisa di lihat dalam suratnya kepada saudara perempuannya Willemien Van Gogh surat tersebut tertanggal 14 September 1888, yang ia kirim dari Arles "Sering kali, saya merasa malam bahkan lebih kaya warna daripada siang, diwarnai dengan warna ungu, biru, dan hijau yang paling intens, jika anda perhatikan dengan seksama, anda akan melihat bahwa beberapa bintang berwarna lemon, yang lain berpendar merah muda, hijau, atau biru forget-me not*. Dan tanpa perlu dijelaskan lagi, jelas bahwa untuk melukis langit berbintang, tidaklah cukup hanya dengan membubuhkan bintik-bintik putih pada biru-hitam."
Disisi lain lukisan Starry Night membuktikan pengamatan Vincent yang mendalam pada langit malam. Ketika Vincent tinggal di Perancis bagian selatan ia menghabiskan waktu berjam-jam untuk melihat dan merenungkan bintang-bintang ditempat ini, Vincent melihat bintang-bintang dengan jelas karena tanpa adanya gangguan lampu-lampu kota.
Walaupun lukisan Starry Night telah menjadi ikon ekspresi individual dalam lukisan lanskap modern dan dianggap sebagai mahakarya, akan tetapi justru dianggap gagal oleh Vincent. Ia menyebut dalam suratnya kepada saudaranya Theo dengan kata yang singkat sebagai "studi tentang malam" Ia menambahkan dengan kata "efek malam yang sederhana"
Kini lukisan Starry Night menjadi koleksi Museum of Modern Art (MoMA) New York, lukisan tersebut diperoleh dari warisan Lillie P. Bliss pada tahun 1971.
*bunga kecil berwarna biru cerah dengan bagian tengah berwarna kuning.
(Red)
Social Header