Ende, Flores - Bara kekecewaan menyala di Kota Ende. Keputusan sepihak Asprov PSSI NTT yang membatalkan Kabupaten Ende sebagai tuan rumah ETMC ke-34 2025 bukan hanya sebuah pengingkaran, tapi juga dianggap sebagai penghinaan terhadap martabat daerah dan rakyatnya.
Manajer Tim Perse Ende, Mikhael Tani Badeoda, berdiri paling depan menyuarakan perlawanan. Lewat pernyataan tegas, ia menyatakan bahwa Laskar Kelimutu tidak akan tampil di ETMC XXXIV di Kupang.
> "Saya pastikan, Tim Perse tidak akan berlaga di Kupang! Keputusan Asprov PSSI NTT adalah tamparan keras bagi Pemerintah dan rakyat Ende. Ini bukan sekadar soal sepak bola ini soal harga diri!" tegas Badeoda, Jumat malam, 25 Juli 2025.
Menurut Badeoda, keputusan pembatalan yang hanya diputuskan lewat rapat internal pengurus Asprov tanpa proses yang transparan, tanpa konsultasi dengan Pemkab Ende adalah tindakan yang melangkahi aturan dan etika organisasi.
> "Tuan rumah ETMC ditetapkan lewat kongres, tapi dibatalkan hanya lewat rapat pengurus? Ada apa di balik ini? Kami tidak buta. Kami tahu, ada skenario yang sedang dimainkan," ujarnya tajam.
Ia juga membongkar fakta bahwa Pemerintah Kabupaten Ende belum pernah menyatakan ketidaksiapan menjadi tuan rumah. Bahkan Bupati Ende secara resmi telah mengalokasikan anggaran dan menyatakan kepada publik bahwa Ende siap menyambut pesta sepak bola empat tahunan itu.
> "Alasan efisiensi anggaran? Itu hanya dalih yang dibuat-buat. Kalau soal efisiensi, semua daerah merasakannya. Tapi bukan berarti kewenangan Asprov untuk ikut campur dalam urusan anggaran pemerintah daerah. Jangan bawa-bawa efisiensi untuk menutupi kepentingan lain!"
Kemarahan Badeoda adalah suara kolektif dari para suporter Red Boys, pencinta bola, dan warga Ende yang telah bersiap menyambut turnamen ini dengan semangat dan kebanggaan. Lapangan telah ditata, agenda telah disusun, semangat telah menyala semuanya dihancurkan dalam satu keputusan sepihak.
> "Kami tidak diam. Kami tidak tunduk pada ketidakadilan. Atas nama harga diri masyarakat Ende, saya menyatakan: Perse tidak akan tampil di ETMC XXXIV di Kupang!" tegasnya, mengakhiri pernyataan penuh emosi.
Langkah Perse Ende adalah bentuk protes yang nyata. Bukan untuk mencari panggung, tapi untuk menjaga martabat. Ketika sportivitas dirusak oleh keputusan yang diduga penuh kepentingan, maka sikap tegas menjadi satu-satunya pilihan.
(Red)
Social Header