Metroglobalnews.id - Cisarua, Bogor – Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga-Lembaga Injili Indonesia (PGLII) secara resmi membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XIII di Rizen Premier Hotel, Cisarua, Bogor. Rakernas yang berlangsung ini menjadi momentum strategis dalam merumuskan arah dan langkah pelayanan Injili lima tahun ke depan (9–11/2025).
Dengan mengusung tema:
“Teguh Berpegang pada Alkitab dan Memberitakan Injil serta Berperan dalam Mengembangkan Kualitas Moral dan Peri Kemanusiaan Bangsa” (Roma 15:4; 1 Timotius 4:2; Amsal 14:34), Rakernas dihadiri oleh Majelis Pertimbangan, Pengurus Pusat, serta Pengurus Wilayah PGLII dari seluruh Indonesia. Tema ini menegaskan komitmen PGLII pada fondasi firman Tuhan dan tanggung jawab kebangsaan dalam membangun moralitas serta keadaban publik.
PGLII sebagai Mitra Strategis Bangsa
Mewakili Dirjen Bimas Kristen Kementerian Agama RI, Pdt. Dr. Amsal Yowei, SE., M.Pd.K., menyampaikan sambutan pembukaan. Ia menyoroti peran strategis PGLII dalam merawat nilai-nilai moral bangsa dan memberi apresiasi atas terbentuknya pengurus baru PGLII periode 2025–2029.
"Tema Rakernas ini sangat strategis dan menyentuh dimensi mendasar kehidupan bergereja dan bermasyarakat,” ujar Amsal Yowei. Ia juga menekankan, semangat sola scriptura yang menjadi DNA PGLII akan terus memberi kontribusi positif bagi terciptanya Indonesia yang rukun, adil, makmur, dan beradab.
Alkitab sebagai Pilar Pelayanan
Dalam pembukaan resmi Rakernas XIII, Ketua Umum PGLII, Pdt. Tommy Lengkong, M.Th., kembali menegaskan identitas dan prinsip kaum Injili.
"Sebagai kaum Injili, kita memiliki prinsip bahwa Alkitab adalah otoritas tertinggi dalam semua segi kehidupan manusia,” ungkapnya, seraya mengutip 2 Timotius 4:2 sebagai dasar pelayanan yang teguh dan relevan di segala waktu.
Pdt. Tommy juga menegaskan nilai moral yang terkandung dalam kebenaran firman:
"Kebenaran meninggikan derajat bangsa, tetapi dosa adalah noda bangsa.”
Tantangan Global dan Kepatuhan Konstitusi
Ketua 2 Pengurus Pusat PGLII, Pdt. Anton Tarigan, yang sedang menjalankan tugas di Korea Selatan dalam pertemuan Executive Council Asia Evangelical Alliance, dalam sambutan tertulisnya menegaskan bahwa Rakernas merupakan amanat konstitusional sesuai Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PGLII.
"Bisnis utama dan satu-satunya PGLII adalah memberitakan Injil untuk membawa jiwa-jiwa pada keselamatan.”
Visi dan Strategi 2025–2029
Dalam sesi pengarahan program kerja, Prof. Dr. F. Irwan Widjaja, Ph.D., menekankan visi sentral pelayanan PGLII:
"Terwujudnya persekutuan seluruh kaum Injili Indonesia yang tegak dalam kemurnian asas Injili untuk transformasi Injil dan peningkatan kualitas moral bangsa.”
PGLII juga mengukuhkan kembali komitmennya terhadap semangat kebangsaan, dengan menegaskan perannya dalam:
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
Penegakan keadilan berlandaskan hukum
Pemeliharaan persatuan dalam bingkai NKRI, Pancasila, dan UUD 1945
Menuju Masa Depan Gereja dan Bangsa
Rakernas XIII bukan sekadar forum administratif, tetapi menjadi wujud nyata komitmen PGLII dalam memperkuat peran gereja Injili sebagai bagian tak terpisahkan dari denyut nadi bangsa. Dalam semangat kasih, keadilan, dan kebenaran, PGLII menegaskan eksistensinya sebagai mitra moral dan spiritual dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Reporter Suwidodo
Social Header