Sejarah Vandalisme
Dilansir situs Qstar Technology, terdapat sejarah cukup panjang di balik terciptanya vandalisme. Sebagai informasi, istilah "vandalisme" berasal dari nama suku bangsa Jerman kuno yang dikenal sebagai "Vandal".
Pada abad ke-5, suku Vandal menyerang dan menjarah wilayah Romawi di Afrika Utara. Dari kejadian itu, suku Vandal jadi melegenda dalam sejarah Eropa akibat tindak kekerasan yang mereka lakukan.
Lalu pada abad ke-18, istilah "vandalisme" pertama kali digunakan dalam bahasa Inggris untuk merujuk pada tindakan merusak yang dilakukan oleh orang atau kelompok yang tidak memiliki nilai moral atau etika. Sejak saat itu, tindakan vandalisme telah menjadi masalah sosial yang umum di seluruh dunia.
Pada masa kini, tindakan vandalisme sering terjadi di lingkungan perkotaan, terutama melibatkan lukisan tag atau graffiti, penulisan kata-kata kotor di dinding, atau merusak fasilitas umum seperti lampu jalan dan kendaraan. Meski sudah dilakukan penindakan oleh polisi, namun tetap saja aksi vandalisme terus terjadi sampai sekarang.
Vandalisme adalah perilaku tidak terpuji yang dapat merugikan masyarakat dan negara. Sayangnya, masih banyak aksi vandalisme yang dilakukan oleh masyarakat.
Sebenarnya, pemerintah telah berupaya untuk mencegah terjadinya vandalisme. Namun, vandalisme terus terjadi dan sulit dihentikan karena kesadaran masyarakat akan bahaya dari vandalisme masih rendah.
Lantas apa sih penyebab vandalisme dan seperti apa contoh vandalisme dalam kehidupan masyarakat?
Pengertian Vandalisme adalah tindakan merusak atau menghancurkan properti orang lain secara sengaja. Biasanya, tindakan vandalisme dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan kerusakan atau merusak properti milik orang lain. Namun, terkadang tindakan vandalisme juga dilakukan sebagai bentuk protes atau ekspresi diri yang salah arah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), vandalisme adalah perbuatan merusak dan menghancurkan hasil karya seni dan barang berharga lain (keindahan alam dan sebagainya). Selain itu, vandalisme juga bisa diartikan sebagai perusakan dan penghancuran secara kasar dan ganas.
Penyebab Vandalisme
Sebenarnya, alasan mengapa seseorang melakukan vandalisme bisa beragam dan kompleks. Namun, ada sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi seseorang untuk melakukan vandalisme, yakni sebagai berikut:
1. Merasa Bosan Hidup
Penyebab vandalisme yang pertama karena mulai bosan hidup. Seseorang yang merasa bosan dan tidak memiliki kegiatan yang bermanfaat dapat melakukan vandalisme sebagai bentuk hiburan atau kegiatan yang mengisi waktu luang.
2. Pengaruh Lingkungan Sosial
Faktor selanjutnya karena dipengaruhi oleh lingkungan sosial. Seseorang yang tumbuh dalam lingkungan sosial yang kurang baik, misalnya teman-teman yang melakukan tindakan vandalisme, dapat terpengaruh untuk melakukan hal yang sama.
3. Punya Masalah Kejiwaan. Beberapa orang yang memiliki masalah kejiwaan, seperti gangguan perilaku atau masalah kesehatan mental lainnya, dapat melakukan vandalisme sebagai cara untuk meredakan tekanan atau ketidaknyamanan yang mereka rasakan.
4. Merasa Tidak Puas. Seseorang yang merasa tidak puas atas suatu hal biasanya akan meluapkan kekesalannya dengan melakukan vandalisme. Misalnya, seseorang merasa tidak adil atau frustrasi dengan kehidupan, akhirnya ia melampiaskannya dengan melakukan tindakan vandalisme.
5. Kondisi Lingkungan. Faktor selanjutnya karena lingkungan sekitar yang tidak mendukung, seperti tempat yang kotor, berantakan, atau rusak. Hal ini dapat memicu seseorang untuk melakukan vandalisme karena merasa lingkungan sekitar tidak dihargai.
6. Berusaha Mencari Perhatian. Sejumlah orang dapat melakukan vandalisme sebagai cara untuk menarik perhatian. Selain itu, aksi vandalisme dilakukan sebagai cara untuk menunjukkan kalau dirinya lebih kuat atau lebih penting daripada orang lain.
7. Tuntutan Kelompok. Penyebab yang terakhir karena tuntutan kelompok. Seseorang dapat merasa terpaksa melakukan vandalisme jika diperintahkan atau diminta oleh ketua kelompok atau teman-teman di dalam geng mereka.
Jenis-jenis Vandalisme
Vandalisme merupakan tindakan merusak dan menghancurkan properti di lingkungan sekitar tanpa izin.
Vandalisme sendiri terbagi ke dalam beberapa jenis.
Menurut Cohen (1973) yang dikutip dari skripsi berjudul Kemunculan Vandalisme dan Seni Graffiti di Ruang Bawah Jalan Layang oleh Natanael Simanjuntak, vandalisme terbagi ke dalam lima jenis, yaitu sebagai berikut.
1. Acquisitive Vandalism
Vandalisme ini Tactical Vandalism
Tactical vandalism adalah jenis vandalisme yang dilakukan dengan motivasi mencapai suatu tujuan tertentu, seperti memperkenalkan suatu ideologi. Contohnya, menuliskan kata-kata sindiran di gedung pemerintahan dengan tujuan para pemerintah sadar untuk bisa bekerja lebih baik lagi
3. Vindictive Vandalism
Jenis vandalisme yang satu ini dilakukan dengan motivasi untuk membalas dendam atas suatu kesalahan. Misalnya, sekumpulan anak yang dengan sengaja melempar batu ke jendela tetangga sampai pecah, karena tetangga tersebut sering memarahi mereka ketika sedang bermain.
Social Header