Jakarta - mgn.id. Rabu, 2 Juli 2025 - Gedung GPdI Pasar Rebo, Jakarta Timur, menjadi saksi penyelenggaraan acara Bedah Buku “Rahasia di Balik Penciptaan”, sebuah karya reflektif dari dr. Elly Engelbert Lasut, M.E., yang mengupas misteri penciptaan dalam cahaya iman dan ilmu. Diselenggarakan oleh PEWARNA Indonesia (Perkumpulan Wartawan Nasrani Indonesia), acara ini tak hanya menjadi forum diskusi, tetapi juga sebuah momen kontemplasi spiritual yang mendalam.
Dimulai pukul 09.00 WIB dan berlangsung hingga sore, kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai latar belakang, mulai dari tokoh gereja, akademisi, jurnalis, mahasiswa teologi, hingga masyarakat umum dari berbagai denominasi Kristen.
Berlokasi di GPdI Pasar Rebo yang terletak persis di seberang RS Pasar Rebo, suasana ruang ibadah berubah menjadi wadah perjumpaan antara iman dan nalar, refleksi dan dialog, dalam semangat persaudaraan yang hangat.
Dalam pemaparannya, dr. Elly Engelbert Lasut—seorang dokter, ekonom, rohaniwan, sekaligus pemimpin daerah—menyampaikan gagasan-gagasan mendalam dengan pendekatan multidisiplin. Ia menguraikan proses penciptaan dari perspektif teologi alkitabiah, lalu menghubungkannya dengan fisika modern, metafisika, dan psikologi eksistensial.
"Tuhan adalah sumber segala energi. Penciptaan bukan hanya peristiwa masa lalu, melainkan proses yang terus berlangsung dalam setiap denyut kehidupan manusia hari ini,” ungkap Elly Lasut.
“Rahasia penciptaan tidak hanya ada di langit, tetapi juga dalam rahim, dalam jiwa, dalam kasih yang menyala di hati manusia,” tambahnya penuh makna.
Ia mengajak para peserta untuk menyadari bahwa manusia diciptakan bukan hanya untuk berpikir, melainkan untuk hidup dalam hikmat, mengalami relasi yang intim dengan Sang Pencipta, dan menjadi saluran kasih serta keadilan di dunia yang terluka.
Acara ini juga dirangkai dengan doa pembukaan, sesi tanya jawab, dan diskusi panel yang membedah isi buku secara lebih dalam. Para peserta antusias mengajukan pertanyaan seputar asal-usul jiwa, fungsi roh, makna penderitaan, serta hubungan antara iman Kristen dan ilmu pengetahuan.
Para narasumber menekankan pentingnya gereja dan umat Kristen untuk tidak terjebak pada dikotomi sains dan iman, tetapi justru menjadi jembatan antara kebenaran ilahi dan pengetahuan manusia, yang saling memperkaya dan keimanan.
Acara ini sekaligus menjadi momentum misi kultural dan spiritual di tengah dunia yang semakin kompleks dan sekular. Kehadiran para tokoh dari berbagai latar belakang turut memperkuat semangat kolaborasi dan kesatuan dalam pelayanan dan kesaksian.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya: Pdt. Erny Elisabet Kembuan, GPdI Genesaret Cipayung & Bendahara API DKI Jakarta; Suwidodo, Bidang Antar Lembaga PEWARNA Indonesia PD DKI Jakarta; M.T. Cahyadi, S.Kom., S.H., M.H. (Robbi Tjeng Ho), praktisi hukum dari MTC & Rekan; Maria Tobing, Ketua UMKM Jakarta Selatan
Kehadiran mereka menunjukkan dukungan lintas sektor terhadap upaya pemikiran yang menyelaraskan iman, ilmu, dan budaya, sebagai jalan bagi umat untuk memahami penciptaan bukan hanya sebagai dogma, tapi sebagai dinamika hidup yang terus berlangsung.
PEWARNA Indonesia melalui kegiatan ini menegaskan perannya bukan hanya sebagai komunitas jurnalis Kristiani, tetapi juga sebagai motor pendorong transformasi pemikiran dan spiritualitas publik, dengan semangat pluralisme, keterbukaan, dan kasih Kristus yang membebaskan.
Jurnalis : Marlon Samuel
Social Header