Kupang - mgn.id. Selasa, 22 Juli 2025 — Suasana haru dan panik menyelimuti RSUD Kota Kupang, ketika puluhan siswa dari SMP Negeri 8 Kupang terpaksa dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pada Senin (21/7). Beberapa dari mereka tampak terbaring lemah, dengan seragam sekolah masih melekat di tubuh.
Dalam video yang viral di media sosial, tampak para siswa dirawat intensif oleh tenaga medis. Sebagian besar mengeluh pusing, mual, dan muntah usai mengonsumsi makanan yang didistribusikan sebagai bagian dari program nasional yang digagas pemerintah pusat dan dilaksanakan oleh pihak ketiga sebagai penyedia logistik.
“Kami kaget, setelah makan banyak anak mulai mengeluh pusing, mual, lalu muntah. Beberapa pingsan. Langsung kami bawa ke Puskesmas dan rumah sakit,” ujar seorang guru yang enggan disebut namanya.
Investigasi Tengah Berjalan
Dinas Kesehatan Kota Kupang telah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. Dugaan awal mengarah pada kontaminasi bahan pangan atau kelalaian dalam proses penyajian dan distribusi.
Kepala SMPN 8 Kupang hingga kini belum memberikan pernyataan resmi, sementara pihak penyedia logistik juga masih bungkam.
Tuntutan Transparansi dan Tanggung Jawab
Peristiwa ini memicu gelombang kritik dari orang tua siswa dan aktivis pendidikan. Mereka menilai pemerintah dan pengelola program MBG harus bertindak cepat dan terbuka kepada publik.
“Ini bukan soal bantuan semata, ini soal nyawa anak-anak kami. Program yang seharusnya menyehatkan justru menjadi ancaman. Harus ada pertanggungjawaban,” tegas Maria Lede, orang tua salah satu siswa korban.
Aktivis pendidikan lokal menuntut evaluasi menyeluruh terhadap implementasi program MBG di Kota Kupang, termasuk proses pengadaan, distribusi, hingga pengawasan di lapangan.
Menanti Kejelasan
Hingga laporan ini diturunkan, jumlah pasti korban belum dirinci, namun diperkirakan mencapai puluhan siswa. Tekanan publik terus meningkat agar ada sanksi tegas terhadap pihak yang lalai, serta langkah cepat dari Pemerintah Kota Kupang untuk menjamin keselamatan para siswa ke depannya.
Pemerintah pusat pun diharapkan mengevaluasi mekanisme pelaksanaan program MBG di seluruh wilayah, agar tidak ada lagi insiden serupa yang mengorbankan anak-anak bangsa.
(Red)
Social Header