Kupang - mgn.id. Selasa, 24 Juni 2025 – Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur tak tinggal diam menyikapi gejolak harga pangan. Selasa pagi, rombongan pejabat tinggi daerah menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Tempat Pendaratan Ikan (TPI) Oeba dan Pasar Kasih Naikoten I, Kupang. Misi mereka jelas: mengamankan stabilitas harga dan memastikan stok pangan strategis tersedia di lapangan.
Sidak ini digelar menyusul deflasi Provinsi NTT pada Mei 2025 sebesar -0,40 persen (mtm). Penurunan itu didorong oleh koreksi harga sejumlah komoditas kunci, terutama ikan tembang, tomat, ikan kembung, sawi hijau, dan kangkung.
“Kita turun langsung untuk mengawal agar komoditas penyumbang deflasi ini tidak justru berbalik memicu inflasi di bulan berikutnya,” ujar salah satu pejabat yang memimpin sidak.
Di lapangan, harga sejumlah bahan pokok terpantau masih stabil. Sayur mayur, tempe, telur, dan daging berada dalam rentang harga normal. Namun, cabai dan telur ayam mulai menunjukkan gejala kenaikan. Pemerintah menilai, situasi masih terkendali, namun tidak bisa dibiarkan tanpa intervensi cepat jika tren berlanjut.
“Kita harus jaga daya beli. Jangan tunggu inflasi melonjak baru bergerak,” tandas pejabat itu lagi.
Turut mendampingi sidak, Kepala Perwakilan BI NTT Agus Sistyo Widjajati, Kepala Bulog NTT Himawan Nugraha, dan jajaran pimpinan OPD terkait. Kolaborasi lintas sektor dinilai krusial dalam menahan laju inflasi dan menjamin stabilitas pasokan bahan pokok.
Langkah ini menegaskan peran aktif pemerintah dalam membaca arah tekanan harga sejak dini. Bukan hanya sebagai pengamat, tapi sebagai pengendali.
(Red)
Social Header