Breaking News

Mengunjungi Makam Soe Hoek Gie Di Taman Prasasti

 


Oleh: Hamid Nabhan

   Museum Taman Prasasti atau biasa disebut Museum Prasasti ini terletak di jalan Tanah Abang I Jakarta Pusat, taman ini adalah sebuah museum cagar budaya peninggalan masa kolonial Belanda. 

   Dengan luas mencapai 1,2 ha dan merupakan museum terbuka yang menampilkan karya seni dari masa lampau seperti karya patung dan karya pahat.  Pada mulanya museum ini adalah pemakaman elit yang bernama Kebon Jahe Kober dengan luas awal 5,5 ha yang dibangun pada 28 September 1795 untuk menggantikan kuburan disamping gereja Nieuw Hollandsche Kerk (sekarang Museum Wayang) yang sudah mulai penuh karena saat itu kondisi penduduk Batavia sangat padat dan drainase yang kotor sehingga banyak warga yang terserang wabah malaria, sehingga banyak menimbulkan kematian yang disebabkan oleh wabah malaria tersebut.

   Lokasi pemakaman Kebon Jahe ini dekat dengan sungai krukut sehingga dimanfaatkan untuk mengantar jenazah beserta iring-iringan pengantarnya, mereka menggunakan perahu-perahu dari pusat kota, setelah mengarungi sungai, jenazah dibawa dengan menggunakan kereta menuju pemakaman yang berjarak sekitar 500 meter. 

   Ada berbagai makam mulai dari zaman VOC sampai Pemerintah Hindia-Belanda yang bersambung dengan masa pemerintahan Inggris, bahkan ketika Indonesia kembali ke pemerintahan Belanda dan Jepang makam ini masih di khususkan untuk orang asing. 

   Pemakaman ini menjadi lokasi pemakaman yang prestisius, hal ini dikarenakan banyak orang terkenal yang di makamkan di komplek pemakaman ini, baik itu pelaku sejarah, pejabat penting, hingga selebritis pada masanya.  Lalu siapa tokoh terkenal yang tercatat ada di pemakaman ini? Mereka adalah dokter HR Roll pendiri Scholl Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA) atau sekolah pendidikan dokter bumiputra pada zaman kolonial, Olivia Marianne Raffles istri gubernur Jendral Stanford Raffles, JLA Brandes seorang fiolog terkenal karena temuannya berupa manuskrip Kakawin Nagarakretagama di puri Cakanegara Lombok pada tahun 1894, Miss Riboet aktris Indonesia tahun 1930-an yang dikenal dengan nama Miss Tjitjih, serta Soe Hoek Gie seorang aktivis pergerakan mahasiswa di tahun 1960-an, dan lain-lainya.  Di pemakaman ini juga terdapat 2 peti mati yang pernah di gunakan oleh 2 orang proklamator Indonesia yaitu Ir. soekarno dan Muhammad Hatta. 

   Pada tanggal 9 Juli 1977 pemakaman Kebon Jahe diresmikan sebagai Museum Taman Prasasti oleh gubernur DKI yang saat itu dijabat Ali Sadikin.

(Red)

© Copyright 2022 - metroglobalnews.id