Oleh: Hamid Nabhan
Kepunahan adalah sebuah peristiwa dimana sebuah spesies hilang untuk selamanya. Salah satu faktor penyebab punahnya spesies hewan adalah akibat dari ulah manusia itu sendiri, salah satunya karena perburuan luar yaitu perburuan yang tak terkendali yang menyebabkan populasi hewan menjadi menurun drastis hingga mencapai titik kepunahan.
Salah satu contoh peristiwa yang terjadi pada harimau Tasmania (Thylacinus cynocephalus) orang menyebut harimau karena terdapat garis-garis putih pada punggungnya, dan sebagian orang menyebut dengan Serigala Tasmania, namun hewan ini bukan dari jenis harimau maupun serigala karena harimau Tasmania digolongkan jenis hewan Marsupial atau hewan berkantung yang hidup di Tasmania, Australia.
Harimau Tasmania mengalami kepunahan pada abad-20 saat itu harimau Tasmania dianggap sebagai predator yang sering menyerang domba, akibatnya muncullah sayembara untuk mengurangi populasi harimau Tasmania.
Perusahaan kain wol Van Diemen's Land Company menawarkan hadiah untuk membunuh hewan tersebut pada tahun 1930. Sedang pemerintah Tasmania sudah mulai tahun 1888 sampai 1909 menawarkan 1 Pound untuk setiap kepala harimau Tasmania dan 10 Shilling untuk anak harimau Tasmania. Tercatat pemerintah telah memberikan sebanyak 2.184 hadiah, akan tetapi kemungkinan jumlah harimau Tasmania yang terbunuh lebih banyak. Ada beberapa faktor lain yang juga menjadi penyebab kepunahan harimau Tasmania diantaranya persaingan dengan anjing liar yang dibawa oleh pendatang dari Eropa, juga berkurangnya habitat, dan juga penyakit yang menyerang di penangkaran.
Akibat dari perburuan liar pada tahun 1920 harimau Tasmania sudah menjadi sangat langkah. Yang pada mulanya hewan ini dibenci karena dianggap musuh yang sering menyerang domba. Pada tahun 1928 Tasmanian Advisory Committee for Native Fauna menyarankan pendirian cagar di daerah Arthur-Pieman di Tasmania Barat untuk menyelamatkan harimau Tasmania yang tersisa.
Tercatat pada tahun 1930 harimau Tasmania liar terakhir yang ditembak oleh petani Wilf Batty di Maubanna Tasmania barat Laut. Harimau Tasmania terakhir yang mati di penangkaran yang diberi nama Benjamin, Benjamin ditangkap oleh Elias Churchill dari lembah Florentine pada tahun 1933 yang kemudian dikirim ke kebun binatang Hobart, hidup selama 3 tahun tepatnya pada tanggal 7 September 1936 Benjamin tak tertolong.
Pada tanggal 10 Juli 1936, 59 hari sebelum spesimen terakhir yang mati di penangkaran, pemerintah Tasmania resmi melindungi hewan ini.
Beberapa peneliti mengindikasikan bahwa hewan ini mungkin masih hidup di Tasmania hingga era 60-an. Pencarian yang dilakukan oleh penyelidik alam Australia David Fleay dan Dr. Eric Guiler di Tasmania barat laut telah menemukan jejak kaki dan kotoran yang kemungkinan berasal dari harimau Tasmania, mereka telah mengaku telah mendengar suara yang cocok dengan diskripsi suara harimau Tasmania mereka juga mengumpulkan cerita-ceeita dari orang yang pernah melihat harimau Tasmania, namun tidak ada bukti yang nyata bahwa harimau Tasmania masih hidup di alam bebas.
Pada tahun 1967 sampai tahun 1973 ahli Zoologi Jeremy Griffith dan James Malley yang merupakan seorang peternak melakukan pencarian harimau Tasmania di pesisir barat Tasmania, pemasangan kamera otomatis, dan juga penyelidikan terhadap klaim penampakan hewan ini, namun bukti keberadaan harimau Tasmania tetap tidak ditemukan.
Pada tahun 1982 harimau Tasmania diyakini telah punah oleh Internasional Union for Conversation of Nature and Natural Resourcer (IUCN). Walaupun banyak saksi yang mengklaim melihat keberadaan harimau Tasmania tetapi bukti-bukti yang diajukan tidaklah cukup untuk memastikan bahwa harimau Tasmania masih ada.
Pada tahun 1983 Ted Turner menawarkan hadiah sebesar $100.000 bagi mereka yang dapat membuktikan keberadaan harimau Tasmania. Pada bulan Maret 2005 majalah berita Australia The Buletin yang merayakan ulang tahunnya yang ke-125 menawarkan hadiah sebesar $ 1.25 juta untuk mereka yang berhasil menangkap harimau Tasmania hidup-hidup, setelah 3 bulan penawaran ini ditutup dan tidak ada satupun yang dapat menunjukkan bukti keberadaan harimau Tasmania.
Di Australia setiap tanggal 7 September selalu diperingati sebagai hari spesies terancam nasional untuk mengenang Benjamin harimau Tasmania terakhir di dunia. Harimau Tasmania dijadikan logo resmi pemerintahan Tasmania dan logo dewan kota Launceston sebuah kota di utara negara bagian Tasmania. Harimau Tasmania dipakai lencana kapal selam HAMS Dechaineux, dan juga harimau Tasmania dapat dilihat dalam gada upacara Universitas Tasmania dan sejak tahun 1998 hewan ini muncul dalam plat kendaraan di Tasmania, disamping itu juga harimau Tasmania muncul sebagai maskot untuk tim kriket Tasmanian Tigers disamping juga pernah dibuat perangko oleh negara Australia
Pada tahun 1999, Julia Leigh menerbitkan sebuah novel yang ia beri judul _the Hunter_ yang berkisah tentang seorang pemburu Australia yang berusaha mencari harimau Tasmania terakhir, novel The Hunter telah diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul yang sama pada tahun 2011 film ini disutradarai oleh Daniel Netteim dan dibintangi oleh Willem Dafoe.
Kisah harimau Tasmania menyusahkan duka mendalam. Keserakahan manusia yang membabi buta telah menyebabkan kepunahan spesies ini, kini uang berlimpah dihabiskan untuk upaya pencarian yang sia-sia, sebuah penyesalan yang terlambat atas pengabaian dan perburuan yang dilakukan di masa lalu. Ini semua mengajarkan kepada kita sebuah pelajaran tentang keserakahan manusia yang tak terukur.
Social Header