Oleh: Hamid Nabhan
Bung Karno presiden Republik Indonesia yang pertama pernah mengatakan bahwa "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya". Para pahlawan yang berjuang untuk kemerdekaan negeri RI ini pantas kita kenang dan kita hormati atas jasa-jasa mereka baik jiwa, raga serta harta yang mereka korbankan untuk negara yang mereka cintai.
Salah satu pejuang kemerdekaan yang ingin saya ceritakan adalah Kusno Abu Bakar Al Habsyi pria kelahiran Surabaya februari 1916 adalah seorang yang berjiwa nasionalis yang kakek-kakeknya sudah menetap di Indonesia lebih dari 350 tahun silam.
Kakek dari kakek Kusno Abu Bakar Al Habsyi yaitu Hassan Al Habsyi mengembara sampai di Kerajaan Kutaringin yang saat itu dipimpin oleh Pangeran Ratu Sultan Imaduddin, Hasan Al habsyi dikawinkan dengan adiknya yang bernama Putri Saribanun dan diberi jabatan sebagai perdana menteri di Kerajaan Kutaringin dengan gelar 'Pangeran Jendral Laut' dari perkawinan itu lahirlah seorang putra yang diberi nama
Usman Alhabsyi, setelah dewasa Usman Alhabsyi dikawinkan dengan seorang putri yang bernama Putri Kuning yang berasal dari Kerajaan Kutaringin di Kalimantan. Sedang ayah Kusno yaitu Muhammad Al Habsyi yang menjabat sebagai Kapten Arab di kota Besuki yang dekat dengan masyarakat dan sering membantu penduduk setempat.
Kusni Abu Bakar Al Habsyi turut serta berjuang dan bertempur melawan sekutu serta turut bergerilya selama dua tahun di hutan-hutan di Jawa Timur dalam menghadapi tentara Belanda.
Dalam salah satu sumber yang menceritakan bahwa dalam perjuangannya di tahun 1940 an, Kusno Abu Bakar Al Habsyi pernah terkena tembakan dan tersangkut di sebuah pohon yang besar lalu tentara Belanda meninggalkan tubuh Kusno Abu Bakar yang dianggap sudah tak bernyawa akan tetapi Kusno Abu Bakar Al Habsyi masih bernyawa dan berhasil diselamatkan.
Setelah masa perjuangan pada tahun 50 an Kusno Abu Bakar menjadi pedagang mebel dan masuk menjadi anggota PNI (Partai Nasional Indonesia) Kusno sangat dekat dengan Bung Karno dan tetap menjalin hubungan dengan teman-teman di saat perjuangan.
Pada bulan September 1979 Kusno Abu Bakar Al Habsyi meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Ampel Suci, Langgar Salom, Surabaya.
Pada tahun 1981 atas jasa-jasa nya dimana jiwa, raga, serta harta yang dengan ikhlas disumbangkan untuk negeri yang di cintainnya K.A Al Habsyi mendapat gelar penghargaan sebagai pengakuan dan penganugerahan gelar penghormatan sebagai vereran pejuang kemerdekaan RI yang dikeluarkan oleh mentri Pertahanan, Keamanan/Panglima Angkatan Bersenjata bapak Sudomo selaku laksamana TNI saat itu. (Red)
Social Header