Breaking News

Lukisan Mooi Indie Dalam Goresan Delapan Perupa Jawa Timur


Oleh : Hamid Nabhan

   Delapan Perupa asal Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan yang tergabung dalam kelompok "Djitoe" Menggelar karya mereka dalam pameran yang berlangsung dari tanggal 24 sampai 30 April 2024.  Dengan mengusung tema Mooi Indie yang di gelar di galeri Surabaya jalan Gubernur Suryo no 15 Surabaya, yang menurut rencana  akan dibuka oleh Kurator Agus Koecink pada hari Rabo 24 April pukul 17.00 Wib. 

   Kedelapan perupa tersebut adalah Nova CM, Fathur Rojib, Hendy Prayudi, Syamdhuro, Budi Ipeng, Sugeng Lanang, Choi Irul dan Lukman Gimen. 

   Mooi Indie sebagai aliran juga menjadi periode penting dalam perjalanan seni di tanah air di awal abad 20.  Sebuah aliran yang menggambarkan keindahan alam yang ada di tanah air, aliran ini menonjolkan keindahan obyek lukisan dan kita bisa melihat lukisan-lukisan yang dipamerkan kelompok Djitoe ini, seperti karya Nova CM yang berjudul Ubud in Dewata Island (Ubud di pulau Dewata) yang menggambarkan pura di Ubud dalam suasana pagi hari, tampak dua orang berjalan menuju pura, disini Nova sanggup memunculkan momen artistik seperti jatuhnya sinar matahari pagi, lukisan ini  menghadirkan ketentraman dan kedamaian.  Fathur Rojib menyajikan sebuah lukisan pemandangan yang diberi judul On the spot di Trawas, ini adalah semacam keprihatinan seorang Fathur Rojib terhadap alam yang semakin rusak dengan banyaknya eksploitasi yang dilakukan tangan manusia dengan banyaknya cafe yang menjamur dan rumah-rumah kaca sehingga suhu semakin meningkat.  Syamdhuro dalam karyanya menggambarkan  penjual sapi (belantik) yang lagi istirahat (ngaso) di sela-sela rimbunan pohon untuk melepas lelah sebelum melanjutkan perjalanan berikutnya.  Lukisan ini menyajikan kontras gelap terang yang terukur.  

Budi Ipeng melukis hutan dan sawah yang menguning dengan latar belakang pegunungan.  Pelukis Hendy Prayudi memamerkan sebuah lukisan yang menggambarkan petani siwalan yang lagi beraktifitas di antara pohon-pohon Siwalan di Paciran, lukisan ini diberi judul The Hidden Paradise (Surga yang tersembunyi) Sugeng Lanang menggambar hutan jati di Panceng Gresik. Gimen menggambar samudera yang sangat luas.  Choy menghadirkan karya yang berjudul kontemplation of Nature sebuah kesan selat yang luas. 

   Dalam pameran ini juga menghadirkan karya kolaborasi dari 8 pelulukis peserta pameran, yang menggambar satu obyek dalam 8 goresan tangan yang berbeda. 

   Pameran ini bisa dikatakan sebagai oase sejuk di ujung hingar bingar politik di tahun politik 2024 ini. (Red)

© Copyright 2022 - metroglobalnews.id