Oleh: Hamid Nabhan
Lukisan At Eternity's Gate (Gerbang Keabadian) yang menggambarkan seorang pria tua yang berduka adalah karya dari pelukis Vincent van Gogh. At Eternity's Gate dilukis pada tahun 1890 di Saint-Remy de Provence, berdasarkan litografi yang pernah dibuat sebelumnya.
Lukisan ini diselesaikan di awal bulan Mei 1890, saat ia sedang dalam masa pemulihan dari kesehatannya sekitar 2 bulan sebelum kematiannya.
Van Gogh menderita gangguan penyakit mental yang selalu kambuh dalam dua tahun terakhir hidupnya. Diagnosis yang diberikan sebelumnya oleh rumah sakit di Arles pada saat Van Gogh di bawa ke rumah sakit ini pada tanggal 24 Desember 1888 "setelah insiden pemotongan telinganya yang sangat terkenal itu" adalah Van Gogh menderita mania akut, seorang dokter mengatakan Van Gogh menderita sejenis epilepsi mental. Penyakit yang di deritanya diperburuk oleh minuman keras berlebihan, perokok berat dan penyakit kelamin.
Gejala yang paling parah dari gangguan mental ini adalah serangan kebingungan dan ketidak sadaran yang menyebabkan pingsan sehingga dalam
selang waktu penderita tak mampu melukis dan menulis surat. Setelah kambuh Van Gogh dimasukkan di rumah sakit jiwa di Saint-Remy pada bulan Mei 1889 sampai Mei 1890.
Pada tanggal 22 Februari 1890 penyakitnya kambuh lagi dan ini merupakan gejala yang paling parah, terlama dan paling menyedihkan dalam hidup Van Gogh, ini berlangsung sekitar 9 minggu hingga akhir April.
Selama sakit Van Gogh hanya sekali menulis surat kepada saudaranya Theo yaitu pada bulan Maret 1890, baru pada akhir April ia menulis lagi surat untuk Theo dengan nada yang sedih, Van Gogh menulis "Apa yang bisa kuceritakan padamu tentang dua bulan terakhir ini, segalanya tidak berjalan dengan baik sama sekali, aku lebih sedih dan bosan daripada apa yang bisa aku ceritakan padamu dan aku tidak tahu lagi dititik mana aku berada... Sementara dalam keadaan sakit aku masih membuat beberapa kanvas kecil dari memoriku yang akan kamu lihat nanti".
Tidak jelas apakah lukisan At Eternity's Gate adalah salah satu kanvas yang diceritakan dalam suratnya di bulan April itu.
Lukisan At Eternity's Gate berukuran 80 X 64 cm yang dilukis menggunakan bahan cat minyak diatas kanvas. Obyek utama didalam lukisan ini adalah seorang pria tua berkepala botak yang termanggu diatas kursi kayu berkaki empat, kedua tangannya terkepal menutupi wajahnya, gestur yang tertangkap adalah perasaan sedih, kecewa, serta putus asa dan tubuhnya seperti meringkuk meratapi kesedihan yang dalam. Disamping bawah terdapat sebuah perapian sebagai penghangat yang sedang menyala.
Kesan kesepian terbaca pada warna biru yang dikenakan pria tua itu, yang sangat kontras dengan warna sekeliling kuning ke jingga. Warna biru memberi kesan 'feeling blue' sebuah idiom Bahasa Inggeris untuk mengekspresikan kesedihan.
Menafsirkan sebuah lukisan adalah satu cara untuk mengetahui makna, pesan atau nilai yang terkandung dalam sebuah karya tersebut. Ini dapat dilihat dalam karya At Eternity's Gate yang dibuat dalam periode tersulit dari kehidupan sang pelukis, yang dibuat dengan warna yang menyolok dan goresan yang dinamik, impulsif, serta ekspresif yang lahir dari tangan seorang Van Gogh yang mengalami depresi yang cukup hebat.
Dari lukisan ini kita dapat membaca katarsis dari seorang Vincent van Gogh yang ingin mengungkapkan gangguan psikologis dan kepahitan hidupnya sebagai seorang seniman yang menderita.
Social Header