Sorong - mg.id. Jumat Agung merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Kristen. Pasalnya, dalam Alkitab tertulis sebuah peristiwa penting yaitu Kematian Yesus Kristus yang memiliki makna, pengorbanan diriNya demi menebus manusia dari setiap dosa dan pelanggaran.
Menurut doktrin Kristen, dosa manusia telah memisahkan manusia dari Allah, dan kematian Yesus adalah cara untuk menebus dosa tersebut dan memulihkan hubungan antara manusia dan Allah.
Kematian Yesus di kayu Salib diyakini sebagai pengorbanan yang diprakarsai Allah untuk menyelamatkan manusia dari dosa dan kematian. Pengorbanan ini menunjukkan kasih dan belas kasihan Allah terhadap manusia.
Misalnya dalam Roma 3:24-25: "Sebab mereka dibenarkan dengan cuma-cuma karena kasih karunia-Nya oleh penebusan yang terdapat dalam Kristus Yesus. Kristus Yesus telah ditentukan Allah menjadi pendamaian karena iman, dalam darah-Nya." 1 Yohanes 2:2: "Dan Ia adalah pendamaian bagi dosa-dosa kita, bukan saja bagi dosa-dosa kita saja, tetapi juga bagi dosa-dosa seluruh dunia."
Melalui moment luarbiasa ini (Jumat, 18 April 2025), Pengurus Pusat Gereja Esa Indonesia (GESINDI) menyapa seluruh Pastor dan Jemaat yang berada dalam sinode Gesindo, "Selamat Memperingati Kematian Yesus Kristus". Bertolak dari tema nasional tahunan gesindo, "Merajut Keesaan Menuju Perubahan" Ketua Umum berharap makna kematian Yesus dapat memoererat tali persaudaraan dan bersinergi dalam membangun tubuh Kristus.
"Selamat Memperingati Kematian Yesus Kristus di kayu salib demi menebus kita semua. Saya berharap dengan mengingat kembali kasih dan pengorbananNya bagi kita, kita semakin bersatu dan mempererat kerjasama terutama menjelang kedatangan Tuhan yang sudah semakin dekat". Ucap Ps. Tinus, Ketum Gesindo.
( Redaksi MGN )
Social Header