Jakarta - kng.blog.com. Metroglobalnews.id – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Budi Arie meyakini kelembagaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih bisa segera direalisasikan dalam tempo yang singkat. Saat ini, pemerintah tengah menunggu terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) yang sedang dalam tahap harmonisasi, Senin (17/3/2025).
"Kita sedang menunggu Inpres, yang saat ini dalam tahap harmonisasi. Makin cepat, makin baik," ujar Budi Arie.
Ia juga berharap para pengurus Kopdes Merah Putih berasal dari pemuda desa setempat. Menurutnya, hasil pemetaan menunjukkan terdapat 9.400 desa yang belum memiliki lembaga ekonomi seperti BUMDes atau koperasi. Oleh karena itu, Satgas Kopdes Merah Putih dibentuk untuk mengharmonisasi berbagai kondisi unik di setiap desa.
Pembentukan Kopdes Maksimal Enam Bulan
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, menegaskan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih harus direalisasikan dalam enam bulan ke depan setelah aturan ditetapkan. Ia menekankan bahwa musyawarah desa akan menjadi forum utama dalam menentukan skema pembentukan Kopdes.
"Kalau di desa tersebut sudah ada koperasi, Gapoktan, atau BUMDes, bisa digabungkan menjadi Kopdes Merah Putih, atau bisa juga membentuk yang baru. Semua diputuskan lewat musyawarah desa," jelas Zulkifli.
Ia juga memastikan bahwa Instruksi Presiden (Inpres) yang mengatur anggaran dan kebijakan terkait Kopdes akan segera dirumuskan. Jika telah terbentuk, Kopdes akan berperan dalam pengadaan pupuk, pembelian gabah dari petani, hingga menjadi pusat pergudangan produk pertanian.
Tahapan Implementasi dan Program Piloting
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menegaskan bahwa implementasi Kopdes Merah Putih akan dilakukan secara bertahap melalui program piloting. Desa-desa yang telah memiliki BUMDes dan koperasi akan menjadi prioritas utama dalam uji coba ini.
"Kelompok tani yang sudah ada dapat didorong bertransformasi menjadi anggota Kopdes," ungkapnya.
Sri Mulyani juga menekankan bahwa program ini didesain untuk mendukung ketahanan pangan. Oleh karena itu, BUMDes dan KUD yang telah menjalankan usaha penjualan sarana produksi pertanian akan dijadikan pilot project Kopdes Merah Putih.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah optimistis bahwa Kopdes Merah Putih dapat menjadi tulang punggung ekonomi desa dan memperkuat ketahanan pangan nasional.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pengelolaan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih harus dilakukan secara profesional dan transparan. Menurutnya, keberlanjutan Kopdes tidak hanya bergantung pada pembangunan fisik, tetapi juga pada penguatan sumber daya manusia dan sistem pengelolaannya.
“Penguatan kelembagaan harus kuat, sistem dan tata kelolanya harus baik, dan sebagainya,” ujar Budi Arie dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) terkait pembentukan Satgas Kopdes Merah Putih, yang digelar di kantor Kemenko Bidang Pangan, Jakarta.
Sinergi Lintas Kementerian
Rapat tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat tinggi, termasuk:
1. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan
2. Menteri Keuangan Sri Mulyani
3. Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi
4. Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto
5. Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono
6. Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo
7. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo
8. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono
9. Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Ahmad Riza Patria
Dalam Rakortas tersebut, para menteri dan wakil menteri sepakat bahwa Kopdes Merah Putih harus menjadi lembaga yang mampu menopang perekonomian desa secara berkelanjutan. Oleh karena itu, perlu ada standarisasi pengelolaan dan tata kelola yang jelas agar koperasi ini dapat berjalan dengan efektif.
Dengan adanya dukungan dari berbagai kementerian dan lembaga, diharapkan Kopdes Merah Putih dapat mengoptimalkan peran ekonomi desa, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
(Red)
Social Header